Langsung ke konten utama

Postingan

MEMBILANG WAKTU

 86400 detik setiap hari.  Berapa detik kau sempat menemui Aku, tanya Tuhan padaku.  Pernahkah menghitungnya?  Aku malu.  Semua terbuka di hadapan-Mu Hal lain yang menarik hatiku. Kusingkat waktu menemui-Mu  Terkadang hanya datang bila kuperlu. Kuberikan waktuku untuk kerja dan usaha Berkutat dengan gadget,  Menyimak  jejaring dunia maya dan selalu lebih  ingin tahu info terbaru  daripada berlama-lama berbincang dengan-Mu 86400 detik setiap hari Ajarku seksama melihat  hidup  Agar tak seperti orang bebal  tetapi menjadi lebih arif. Latihlah diri ini mengelola waktu yang kau beri  diantara ragam godaan di tiap hari Didiklah laku hamba agar tak  bodoh Tempalah untuk mengerti maksud-Mu Agar pada 86400 detik Aku selalu berjalan bersama-Mu.   -- catatan lama, tiga hari pasca opname -- /(MS) 28/5/2017
Postingan terbaru

SEBELUM FEBRUARI PERGI

Halo.... Aku datang lagi setelah sekian purnama menyepi. Jemariku tetap menari meski tak di sini.  Kini kurindu kembali pada tempat di mana tulisanku pertama kali mulai mengabadi Menjadi jejak-jejak di hati. *** Wow, senangnya bisa mengisi blog ini lagi. Mungkin dibanding blog-blog yang ada sekarang, blog ini jadul banget…Hehehe… Tak apalah. Setidaknya bisa kubagi catatan-catatan yang telah menghiasi waktu hidupku. Jika nanti membuatmu terinspirasi, tinggalkanlah jejak. Agar aku lebih bersemangat lagi untuk mengajak jemariku menari, menemanimu mencari inspirasi. Terima kasih buat www.penulisbuku.com   yang telah mengadakan webinar bareng mbak Indri Ariadna www.indriariadna.com  pada Sabtu, 19 Februari 2022 kemarin. Materinya keren banget.  Menguatkanku untuk kembali menghiasi beranda blog ini. Dan tulisan ini sebagai penggenapan janji bahwa sebelum Februari pergi aku akan menorehkan lagi kata pertama di Bunga Kata Kita ini.

DEBU DAN SANG FIRMAN

"Firman Tuhan hidup, kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun." Ibrani 4:12 Saya meyakini kebenaran ini. Firman-Nya hidup membasuh bilas ragu saya, menepis kekuatiran saya. Pada saat saya membutuhkan kekuatan, Firman Tuhan hadir sebagai penopang. Di saat saya membutuhkan penerangan bagi sesuatu yang nampaknya gelap Firman-Nya bak pelita menerangi jalan. Satu rahasia yang bukan rahasia saya sampaikan. Jika anda tak tahu apa yang harus diperbuat, ucapkan saja Firman Tuhan. Pujilah nama-Nya. Naikkan mazmur dan syukur bagi Tuhan. Maka damai sejahtera itu mengalirlingkupi hati. Jalan keluar kemudian akan ditemui. Sebab sejatinya debulah kita. Namun di mata-Nya kita berharga. ======= "Sesungguhnya debulah aku.  Kau buat itu jadi berarti dengan kuasa-Mu. Sesungguhnya tak layaklah aku  Kau basuh-layakkan aku dengan darah-Mu. Aku mampu, dengan kekuatan-Mu."    8-3-2019 masa pra paskah

RELA MENERIMA

Sebuah sapaan yang tak direspon seakan memberikan suasana hati yang tidak enak. Komunikasi yang tak berjalan sebagaimana biasanya bisa membuat hati galau. Bahkan berujung kecewa. Ada apa, mengapa dan banyak tanya bertumpuk di kepala mencari jawabnya. Hal negatif seringkali mendominasi sebelum bisa berpikir ke arah yang positif.  Serupa cerita yang ditulis seorang biksu. Ia mengandaikan tentang tumpukan pupuk kandang yang diletakkan orang tak dikenal di depan rumah. Bila si pemilik rumah itu membiarkan pupuk kandang tetap ada di depan rumah maka setiap saat ia akan mendapati bau pupuk kandang di rumahnya, pun dalam kesehariannya. Namun bila dengan pelan-pelan ia memindahkan kotoran itu ke kebun maka ia akan mendapatkan banyak kebaikan. Kotoran itu akan menjadi pupuk yang membuat tanaman berbunga indah dan pohon berbuah lebat. Ia bisa memetik dan memberikan bunga dan buah-buahan dari pohon yang dihasilkan kepada orang lain.  Serupa itu, daripada menumpuk kecurigaan pindahkan itu ke

RABU ABU, GAWAI LOWBAT DAN MASA REHAT

Ini Rabu abu. Hari pertama masa pra paskah. Masa berpuasa dan berpantang. Menghayati puasa Yesus di gurun selama 40 hari. Memaknai sejatinya tubuh diri hanyalah debu yang kelak kembali kepada debu. Tanpa Tuhan Pemilik hidup ini kemana jiwa dan roh akan pergi? Syukur kepada Tuhan Yesus karena tubuh dan darah-Nya yang menyelamatkan. Rabu abu. Apa hubungannya dengan gawai yang lowbat dan lampu yang padam? Di jaman ini ada banyak hal yang membuat terlena. Salah satunya kemajuan tehnologi. Beraneka gawai tersaji dalam dunia telekomunikasi. Seakan hidup tak bisa lepas dari gawai. Mulai dari bangun tidur hingga malam tidur lagi. Masa berpuasa juga bisa jadi salah satu cara melatih diri lepas dari ketergantungan ini. Lampu mati pengingat diri adakalanya kita harus berhenti dari hiruk pikuk dunia ini. Merenungkan kehidupan. Mensyukuri kenikmatan. Menikmati keheningan. Hubungannya dengan tubuh yang minta rehat? Berhenti sejenak. Mendengarkan keluhan tubuh. Merasakan lenguhan raga dalam d

BENING BUTIR HUJAN DI KEMARAU PANJANG

Kemarau tak selalu kering kerontang Masih ada bening butir-butir air yang basah segarkan kehidupan dari rinai hujan yang bertandang semalam saat kita lelap tertidur. Berbaur embun pagi dan cahaya sang fajar Butir bening hujan mengirim salam kemas sisihkan resah dan gundah dan dekap simpanlah gairah sukacita di sepanjang waktu-waktu yang bertajuk anugerah. Pasuruan, 19 Juli 2017

BAIT BAIT CINTA

: Untuk Pak Ahok Ragamu terpenjara tetapi hatimu tidak ia bebas mencinta, bercengkrama dengan Tuhan dan sesama serta siang malam merapal doa bagi kebaikan bangsa. Gerakmu sebatas jeruji besi tetapi karyamu tidak Ia mengabadi di banyak lokasi menjadi kenangan yang tak lekang dari ingatan Langkahmu terhenti di gerbang berpintu besi tetapi semangat juangmu tidak Ia tersemat dalam banyak hati merupa dalam bunga, lilin dan doa Melaluimu banyak mata melihat banyak telinga mendengar banyak hati belajar, pun aku ini menelisik diri melihat jauh ke relung hati kebaikan apa yang sudah kubuat untuk negeri ini? Dalam doa-doa yang kau langitkan dari ruang sempit itu sertakan kami yang mencintai negeri ini untuk selalu membuat ibu pertiwi tersenyum lewat kerja layan kami. Selamat Ulang Tahun pak Ahok terkasih. Tuhan memberkati. 29 Juni 2017